Sunday, January 25, 2009

Implikasi PAKEM

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru, sekolah, dan masyarakat agar PAKEM dapat diterapkan sesuai dengan misinya:

  1. Guru, sekolah, dan masyarakat perlu mengubah pola pikir dan pendekatan belajar, dari pembelajaran yang berfokus pada guru (teacher’s centered) pada pembelajaran yang berfokus pada siswa (student’s centered).

  2. Guru harus mampu berperan sebagai fasilitator yang memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang menantang dan menyanangkan

  3. Guru harus mampu berperan sebagai model pebelajar sepanjang hayat yang mau belajar dari berbagai sumber belajar, menunjukkan semangat, rasa ingin tahu, dan komitmen yang tinggi

  4. Sekolah hendaknya dapat menyediakan fasilitas belajar yang diperlukan

  5. Masyarakat hendaknya mendukung penerapan PAKEM


Untuk dapat melaksanakan PAKEM, guru harus memahami sifat peserta didik, yaitu rasa ingin tahu dan senang berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi berkembangnya kemampuan atau sikap berpikir kritis dan kreatif. Pendekatan PAKEM juga menyarankan agar ruang kelas dibuat semenarik mungkin bagi peserta didik. Caranya, antara lain, dengan memajang berbagai hasil karya peserta didik, baik hasil kerja individu ataupun kelompok.

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar juga dapat memunculkan gairah belajar peserta didik. Lingkungan, baik sosial, budaya maupun fisik, sangat potensial untuk dipakai sebagai media atau obyek pembelajaran. Peserta didik tidak selalu harus keluar sekolah untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media atau obyek kajian. Lingkungan kelas maupun lingkungan sekolah juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang memperkaya pengetahuan peserta didik.

Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam pembelajaran. Salah satu bentuk interaksi antara guru dan peserta didik adalah pemberian balikan (feedback) dari guru kepada peserta didik. Pemberian balikan seyogianya dilakukan dengan bahasa yang santun, dan mengungkapkan kelebihan atau kekuatan peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan lebih percaya diri untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya. Guru konsisten memeriksa hasil kerja peserta didik dan memberikan komentar dan catatan. Komentar guru yang bermakna jelas, akan lebih berharga daripada angka, karena akan membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuannya.

Dalam pendekatan PAKEM, aktif mental lebih diutamakan daripada aktif fisik. Aktif mental ditujukan dengan sering bertanya atau mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan pribadi. Aktif mental ini muncul karena suasana belajar yang bebas dari rasa takut ditertawakan, diabaikan dan dimarahi oleh gutu atau rekan sekelas.
Berikut matriks yang memperlihatkan gambaran PAKEM dalam berbagai KBM dan hubungannya dengan kemampuan yang relevan yang harus dimiliki guru

*Untuk dapat melihat lebih jelas, silakan Anda klik pada gambar*

Sumber: Dir. TK & SD & Puskur (2003). Paket Pelatihan Awal Untuk Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Program Manajemen Berbasis Sekolah


Sumber Gambar: Manajemen Berbasis Sekolah

No comments: