Sunday, October 22, 2006

The Learning Organization

[Pengantar Organisasi Belajar]

LO adalah suatu ideal, dimana organisasi harus berkembang dengan harapan dapat merespon berbagai macam tantangan yang mereka hadapi yang dicirikan dengan suatu pengenalan bahwa belajar individual dan kolektif adalah kunci.
Dapat dikatakan bahwa organisasi yang belajar adalah suatu aktivitas dan proses dengan apa organisasi akhirnya mencapai ideal dari LO.
Dengan kata lain, kita harus mahir belajar, harus mampu tidak hanya mengubah institusi, dalam tanggapan untuk mengubah situasi dan persyaratan; kita garus menemukan dan mengembangkan institusi yang merupakan “sistem belajar”, dimana sistem dapat membawa perubahan berkelanjutan mereka sendiri.
Seperti yang dikatakan Leadbeater, perusahaan semestinya menginvestasikan bukan hanya pada peralatan baru untuk mendukung efisiensi proses produksi, namun dalam aliran akan “tahu-bagaimana” yang akan mempertahankan bisnis mereka. Organisasi hendaknya baik dalam generasi pengetahuan, kecocokan, dan pemanfaatan.

Definisi LO
LO adalah organisasi dimana semua orang secara berkelanjutan mengembangkan kapasitas mereka untuk menghasilkan apa yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola pemikiran yang baru dan telah diperluas kemudian dipelihara, dan dimana semua orang secara berkelanjutan belajar untuk melihat secara menyeluruh. [Senge, 1990]

Perusahaan belajar adalah suatu visi akan apa yang mungkin. Bukan hanya dengan melatih individual; hanya dapat terjadi sebagai hasil dari belajar pada seluruh tingkat organisasi. Perusahaan belajar adalah suatu organisasi yang memfasilitasi proses belajar seluruh anggotanya dan secara berkelanjutan mengubah dirinya. [Pedler, et al. 1991]

LO dicirikan dengan total pegawai yang terlibat dalam proses dimana dikelola secara kolaboratif, secara kolektif bertanggung jawab atas nilai-nilai bersama atau prinsip. [Watkins and Marsick. 1992]

Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari LO adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting, berkelanjutan, dan lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk belajar.
Kerka menyatakan, lima disiplin yang diidentifikasikan Peter Senge adalah kunci untuk mencapai organisasi jenis ini.
Peter Senge juga menekankan pentingnya dialog dalam organisasi, khususnya dengan memperhatikan pada disiplin belajar tim (team learning). Maka dialog merupakan salah satu ciri dari setiap pembicaraan sesungguhnya dimana setiap orang membuka dirinya terhadap yang lain, benar-benar menerima sudut pandangnya sebagai pertimbangan berharga dan memasuki yang lain dalam batasan bahwa dia mengerti tidak sebagai individu secara khusus, namun isi pembicaraannya. Tujuannya bukan memenangkan argumen melainkan untuk pengertian lebih lanjut.
Belajar tim (team learning) memerlukan kapasitas anggota kelompok untuk mencabut asumsi dan mesu ke dalam pola “berfikir bersama” yang sesungguhnya. [Senge. 1990]

Konsep dari LO :
1. Berfokus utama pada dimensi kultral
2. Membantu proses belajar individual dan kolektif
3. Agak sedikit tidak jelas. Fungsi sesungguhnya dari LO harus didefinisikan lebih jelas lagi.


Conclusion
LO menekankan pada pentingnya belajar, khususnya belajar tim, dan membentuk pola pikir the whole together. LO selalu berubah (berkembang).

No comments: